Merawat Kearifan Lokal Masyarakat Manggarai, Kahirudin Adakan Kegiatan Wuat Wa’i

Muhamad Kahirudin, S. Hut selaku Bakal Calon Anggota Legislatif (Bacaleg) Partai Demokrat Kutim 4 (Telen, Wahau, Kombeng) pada hari jum’at (2/6) mengadakan kegiatan Wuat Wa’i di Kediamannya. Dihadiri tetuah adat, tokoh masyarakat serta Ketua DPC Partai Demokrat Kutai Timur Ir. H. Ordiansyah, M.P.

Wuat Wa’i merupakan sebuah kearifan lokal yang dimiliki masyarakat suku Manggarai yang terus dilestarikan. Wuat Wa’i memiliki karakter teologis yang mempunyai tujuan yang mulia di di dalam dirinya sendiri.

Kahirudin menjelaskan, kegiatan budaya suku Manggarai yaitu kegiatan Wuat Wa’i Agu Selek merupakan adat istiadat yang bertujuan untuk menghormati, menghargai serta bagian dari menjunjung tinggi para leluhur dan melestarikan tradisi para nenek moyang. sebagai bentuk rasa syukur.

“Kegiatan tersebut sebagai bentuk rasa syukur, menghormati dan menjunjung tinggi para leluhur. Saya juga selalu berikhtiar dengan serius setiap langkah yang sudah di jalankan semoga dilancarkan yang maha kuasa, Allah SWT menuju Bukit Pelangi sebagai anggota legislatif”, ujarnya.

Sementara itu, Wilhelmus W.D, Ketua Ikatan Keluarga Besar Nusa Tenggara Timur (NTT) Kutai Timur menyampaikan apresiasi yang sedalam dalam nya atas terselenggaranya kegiatan upacara adat dimana kegiatan ini merupakan satu satu nya dan yang pertama di laksanakan oleh tokoh NTT yang ingin memberikan kontribusi kepada Kutai Timur melalui jalur politik, sehingga ini patut kita apresiasi dan memberi dukungan bahwa kegiatan ini merupakan kegiatan yg bersifat budaya sebab kita tau bahwa dimana bumi di pijak di situ langit kita junjung sebagai anak yang keluar dari rahim adat istiadat kita juga harus terus menerus membudayakan adat istiadat dimana kita berada tentunya dengan membawa kearifan lokal dengan menjaga kultur budaya kita secara baik dan benar.

“Harapan kami kedepan bahwa putra terbaik Kutai timur asal NTT adinda Muhamad Kahirudin bisa maju dan bertarung di 2024 untuk menebar manfaat yang lebih kepada masyarakat kutai timur khususnya pada masyarakat Dapil Kutim 4 (Telen, Wahau, Kombeng)”,ujar Ewil, sapaan akrabnya.

Kegiatan tersebut juga dirangkai dengan acara tepung tawar yang menjadi bagian untuk menghormati adat istiadat suku asli yang ada di Kalimantan khususnya kutai timur. yaitu Kutai, Dayak dan Banjar.