Hal tersebut disampaikan langsung oleh Anggota Komisi IX DPR RI Rahmad Handoyo dalam Rapat Kerja Komisi IX DPR RI dengan Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono beserta jajaran Kementerian Kesehatan, di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (23/5/2022).
Sebagaimana yang dikutip dalam website resmi dpr.go.id, Handoyo menyebut pemerintah tetap perlu mempertimbangkan penghapusan PPKM secara matang, meski kini pandemi Covid-19 dalam situasi terkendali.
“Saya bukannya tidak setuju (PPKM dihapus). Saya dalam kesempatan ini hanya ingin memberikan satu pertimbangan dan masukkan, tidak bertanya. Berkaca dari kasus di Amerika yang bulan Mei, 100.000 naik. Afrika Selatan naik, Taiwan juga naik. Meskipun sama dengan kondisi saat ini, Omicron,” ujar Handoyo, yang dikutip dalam dpr.go.id.
Ia juga menegaskan jangan sampai kebijakan pelonggaran ataupun penghapusan PPKM itu berimbas pada pemikiran masyarakat bahwa mereka dapat melakukan aktivitas dengan bebas sehingga memicu kembali pelonjakan kasus aktif Covid-19.
Demikian disampaikan bukan tanpa sebab karena hal tersebut telah terjadi di sejumlah negara yang belakangan kembali mengalami kenaikan kasus Covid-19 setelah adanya pelonggaran.
“Saya yakin kalau terjadi penghapusan PPKM itu tentunya pasti akan menggunakan strategi baru yang disesuaikan dengan situasi yang sudah sangat baik ini,” imbuh Handoyo.
Ia pun menambahkan, dirinya mendukung kebijakan pelonggaran tersebut. Namun, lanjut dia, pemerintah harus tetap berhati-hati. Di sisi lain, ia juga menekankan pada pemerintah untuk perlu mempersiapkan psikologis masyarakat saat kebijakan pelonggaran diterapkan.