Sebagai upaya untuk mendorong utilisasi gas bumi domestik, Subholding Gas Pertamina, PT PGN Tbk. terus mendiseminasikan penekanan akan pentingnya gas bumi sebagai salah satu penyangga energi nasional sampai 2050.
Upaya diseminasi itu dinilai baik oleh Adhiya Muzakki, selaku Koordinator Penggerak Milenial Indonesia (PMI) sepanjang diarahkan untuk menyangga energi nasional sebagaimana yang dimaksud oleh PT PGN Tbk.
“Upaya untuk menekankan utilitas gas bumi domestik yang dilakukan oleh PT PGN Tbk. tentu sangat bermanfaat, mengingat hal itu ditujukan untuk menyangga energi nasional sampai 2050,” ujar Adhiya saat memberikan keterangan, pada Senin (27/6).
Langkah konkret yang dilakukan oleh PT PGN Tbk untuk menurut pengamatan Adhiya terwujud dalam bentuk pengembangan infrastruktur pipa dan beyond pipeline.
“Bentuk nyata dari upaya menyangga energi nasional sampai 2050 itu dilakukan dengan mengembangkan infrastruktur pipa dan beyond pipeline pada sektor industri, rumah tangga, UMKM, pembangkit listrik, dan transportasi,” jelasnya.
Lebih lanjut, Adhiya memperhatikan terkait adanya wilayah potensial untuk menjadi kawasan industri tetapi masih minim fasilitas dan infrastruktur.
“Penting diperhatikan, daerah seperti Sumatera Bagian Tengah dan Indonesia Bagian Tengah-Timur itu sangat potensial untuk dijadikan kawasan industri. Akan tetapi, di sana masih minim fasilitasnya,” tambahnya.
Atas dasar itu, Adhiya menyarankan pengembangan infrastruktur gas bumi harus diselaraskan dengan rencana pengembangan Kawasan Industri (KI) dan infrastruktur pendukungnya.
“Kekurangan itu harus dibenahi. Caranya adalah dengan menyinkronkan pengembangan infrastruktur gas bumi dengan rencana pengembangan Kawasan Industri,” pungkasnya.
Untuk diketahui, salah satu upaya untuk menyangga energi nasional sampai 2050 Pertamina Group melakukan proyek regasifikasi refinery milik Pertamina Group, yang salah satunya adalah proyek di GRR Tuban terletak 55 Km dari Pipa Gresik-Semarang.